Berbuat Baik

"jangan berbuat baik karena orang berbuat baik padamu,

berbuat baiklah karena memang kamu orang baik"

Kutipan ini sangat ngena buat aku. Sering banget, ada suatu kondisi dimana aku udah memperhatikan, memikirkan, melakukan banyak hal, dan berusaha supaya orang lain bahagia, tapi orang itu tidak menyadarinya. 

Aku rela ujan-ujanan buat dia, keluar malem-malem, dalam kondisi capek, sedih, bingung tetep aku tempuh biar dia seneng.

Aku selalu berusaha nguatin dia, bantuin dia, memdengarkan cerita dari sisinya, menjaga perasaanya, belain dia. Tapi dia nggak pernah menyadari itu. Dan tidak pernah melakukan hal yang sama buat aku.

Ya, inilah cinta satu sisi.

Semua kulakukan dengan tulus. karena aku mengasihinya, karena aku tidak ingin dia terluka dan menangis. 

Tapi inilah yang terjadi. Dia hanya memandang dirinya. Jarang dia memikirkan perasaan orang lain. Tak ingin disakiti tapi menyakiti. Tak ingin dihina tapi menghina. Selalu merasa disalahkan padahal tak pernah mengalah.

Kadang aku lelah. Tapi aku tak bisa untuk berhenti mencintainya. 

Delusion of love? Inikah itu?

Disaat paling rendahnya aku ingin selalu menopangnya. Disaat paling rendah diriku, dialah penyebabnya, tak jarang.

Jangankan uluran tangan, aku bahkan tak yakin dia akan mengingatku.

Ku tak yakin dia akan mendengar suaraku.

Lagi-lagi, inilah aku. Dengan rasa sakit yang sudah diberikan untukku tak menghentikan aku dari mengasihinya. Aku tak akan bisa berhenti karena aku memang mencintainya.

Entah sampai kapan perasaan ini akan bertahan.

Lalu ku teringat lagi pada kutipan paling atas. 

Aku melakukan hal baik bukan karena mereka telah berbuat baik padaku. karena kalo begitu perbuatanku cuma buat ajang balas budi saja dan tebang pilih. 

Seharusnya, aku melakukan hal baik pada setiap orang, karena memang begitulah aku, seorang yang baik. Entah bagaimanapun lawan mainku aku akan tetap berbuat baik padanya. Semoga.