Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

:"(

AKU KANGENNNN BANGEEEETTT RASANYA PENGEN TERIAK HINGGA KE UJUNG DUNYAA BUT I CANT SAY IT aku bisa gila kalo kayak gini kalo neurotransmitterku udah berfluktuasi gini kadang aku bisa melakukan hal-hal yang tak terduga YAAAA AMPUUN ASTAGA RASANYA TUH UDAH KAYAK TINGGAL NGOMONG DOANG TAPI KENAPA NGGAK BISA!? WHY? KENAPA GENGSI DAN EGOKU SENDIRI YANG BIKIN AKU MENDERITA PADAHAL ADA JALAN YANG SANGAT INDAH YANG BISA AKU PILIH WHYYYYYYYYYYY??????? God please help me

Social Project?

Halo, namaku Ervina Ruth Priya Sambada. Aku lahir di Klaten, sebuah kota kecil di Jawa Tengah pada 17 Juli 1999. Sekarang aku berumur 19 tahun. Kini aku sedang dalam perjuanganku untuk menggapai mimpiku, menjadi seorang dokter. Sebenarnya bukan murni mimpiku, lebih tepatnya adalah mimpi orang tuaku, mimpi ayahku. Ayahku sangat ingin punya anak yang berada di bidang kesehatan, dan beliaulah yang memintaku untuk berada di profesi ini kelak. Banyak sekali naik turun yang aku hadapi selama kuliah di jurusan ini. Mungkin di awal aku sangat bahagia dan bersemangat karna mampu lolos dan mengalahkan banyak sekali orang diluar sana untuk meraih 1 kursi pendidikan di fakultas ini. Di lain sisi, aku yang kala itu masih berumur 16 tahun dan harus mulai benar-benar hidup mandiri di kota Solo, dengan berbagai latar belakang dan kepribadian teman-teman baruku, aku merasa syok. Aku terkagetkan pada kenyataan bahwa inilah kehidupan. Aku harus bisa bergaul di antara orang-orang yang berasal dar

Tomorrow is my first and my last

Besok, Selasa, 25 September 2018, adalah asistensian pertamaku sebagai asisten Fisika di FK UNS, yang juga sekaligus menjadi asistensian terakhirku. aku takut banget. takut ga akan diperhatiin. takut akan diomongin sama adek-adeknya (yg mungkin malah lebih tua daripada aku).  soalnya lab fisika ini. ya.. taulah.. labnya menurutku ga semenarik lab lab lain.. dan ya menurutku aplikasi klinisnya ga begitu banyak dan dari pengalamanku ga begitu dijelasin, jadi ya pada ogah2an gitu di lab ini. Tapi I put on high hope that this year, lab ini akan jadi lab yang berbeda yang lebih menyenangkan dari tahun tahun sebelumnya. at least anak-anak pada ga tidur pas asistensian atau praktikum. Berdoa saja deh. Aku pengen banget bisa dapet kesempatan kaya gini. ngajarin, ngomong di depan orang banyak, adek tingkat. nyalurin ilmu. yah, meskipun ini bukan lab yang aku pengenin buat jadi asisten, tapi ya aku bersyukur banget udah dikasih kesempatan. aku mau mencari pengalaman dari sini. bagaima

Doa pada Langit

Memandangimu dari jauh sangatlah sulit Dan mujur, Langit telah berpihak padaku Ada waktu dimana ku bisa melihatmu begitu dekat Dan tertawa atas lelucon yang kamu ucapkan Aku belum pernah merasa senyaman itu sebelumnya Ya, karna sebelumnya kamu selalu membuatku berdebar Bersyukur atas momen kala itu Selamat, kamu berhasil membuat penyangkalan selama ini rubuh Apa yang akan terjadi selanjutnya? Aku mengharapkan keberpihakan Langit untuk yang kedua kalinya dan seterusnya

mom and dad

Mom and Dad, Im so tired. Tired of being bullied. Tired of being stabbed. Like a doll that is killed by its owner. Im tired of my friend. That never think of me. Never take care of my heart. who was really cruel. Im tired of people who talks behind me. About things that really not me. And influncing people around them to believe their lies. Im tired to pretend that I am okay, Im fine, Im happy. Let me, i just will do my things that I think its right and make me and people around me happy.

Berbuat Baik

"jangan berbuat baik karena orang berbuat baik padamu, berbuat baiklah karena memang kamu orang baik" Kutipan ini sangat ngena buat aku. Sering banget, ada suatu kondisi dimana aku udah memperhatikan, memikirkan, melakukan banyak hal, dan berusaha supaya orang lain bahagia, tapi orang itu tidak menyadarinya.  Aku rela ujan-ujanan buat dia, keluar malem-malem, dalam kondisi capek, sedih, bingung tetep aku tempuh biar dia seneng. Aku selalu berusaha nguatin dia, bantuin dia, memdengarkan cerita dari sisinya, menjaga perasaanya, belain dia. Tapi dia nggak pernah menyadari itu. Dan tidak pernah melakukan hal yang sama buat aku. Ya, inilah cinta satu sisi. Semua kulakukan dengan tulus. karena aku mengasihinya, karena aku tidak ingin dia terluka dan menangis.  Tapi inilah yang terjadi. Dia hanya memandang dirinya. Jarang dia memikirkan perasaan orang lain. Tak ingin disakiti tapi menyakiti. Tak ingin dihina tapi menghina. Selalu merasa disalahkan padahal tak pern

2 Masa

This is so private. Don't read if you think its too melancholic. You know me so well. But I personally wrote this in purpose. To relieve, to heal my self. Maybe, you will learn something from it too. Aku memiliki orang orang yang sangat penting di hidupku. Aku bukan siapa siapa tanpa mereka. Dan aku yakin, orang lain pasti juga memiliki orang penting yg seperti ini. Aku sangat menyayangi mereka. Mereka adalah yg nomor satu dalam hidupku. Mereka adalah prioritasku dalam hal apapun. Tapi suatu ketika, sikap mereka kepadaku berubah, semakin keras padaku. Aku mencoba untuk menuruti mereka, melakukan yang terbaik. Tetapi ternyata semua isahaku ini tak ada artinya bagi mereka. Terus saja mereka tak menghargai aku. Bertahun tahun aku harus menerima kata kata menyakitkan sepanjang hari. Aku sempat merasa kesal dengan sikap mereka. Tapi aku tak bisa tak mematuhi mereka. Dengan pemikiranku yang polos kala itu, aku merasa sakit hati. Aku selalu merasa dianaktirikan dari yang lain. Aku