Mimpi?

Pernahkah kamu mendengar seseorang bertanya kepadamu, "Apa itu mimpi?"
Apa jawaban yang akan anda berikan untuk pertanyaan seperti itu?
Ataukah nasib anda sama seperti saya yang menjawab, "Entahlah..., saya tidak tahu. Mungkin mimpi itu adalah pengalaman yang kita alami berupa rangkaian cerita kejadian yang tidak dapat kita atur saat kita tertidur."
 |
 |
V
Jawaban seorang anak yang tidak tahu, apa itu mimpi? Padahal gadis tersebut sering mengalaminya tetapi berusaha untuk bisa tahu apa itu mimpi agar bisa menjawab pertanyaan dari orang lain. Meskipun jawabannya adalah kalimat yang tidak mudah dimengerti, hanya spontanitas dan asal-asalan.

Dan suatu ketika, gadis tersebut malah balik bertanya kepada orang lain, "Apa itu mimpi? Mengapa mimpi itu bisa terjadi? Siapa yang mengatur mimpi? Bisakah kita menentukan apa yang akan kita mimpikan saat tertidur? Mengapa saat bermimpi kita susah untuk sadar bahwa yang kita alami memang hanyalah 'mimpi'?"

Dan akhirnya gadis tersebut pergi ke kamarnya untuk merenung, berpikir, dan 'tertidur'. Beberapa jam kemudian gadis tersebut terbangun dari tidurnya dan berusaha untuk mengingat-ingat apa yang telah ia alami dalam mimpinya itu.
Si gadis bermimpi bahwa Ia telah bermimpi. Jadi ia bermimpi saat ia bermimpi. Atau bisa disebut 'mimpi di dalam mimpi'.

Dalam mimpinya, si gadis tertidur dan ia bermimpi. Dan dalam mimpinya juga, ia terbangun dari tidurnya dan menceritakan mimpi yang ia alami di dalam mimpi kepada temannya. Dalam mimpi di dalam mimpi itu, dikisahkan si gadis bertemu dengan seorang pemuda yang pernah ia sukai. Tetapi gadis lain datang dan merebut pemuda dari gadis yang malang tersebut. Si gadis mengalah dan masih menyimpan perasaannya tanpa rasa dendam dengan gadis lain tersebut.

Si gadis pun terbangung dari mimpi di dalam mimpinya itu. Dan sekarang si gadis sudah merasa bahwa ia benar-benar sudah bangung dari tidurnya. Padahal, kenyataannya ia masih dan belum sadar bahwa ia masih berasa di alam bawah sadar.



Topik mimpi ini sekarang berganti mengenai konser hijau yang akan diselenggarakan di kota si gadis. Si gadis hanya memiliki 3 lembar undangan, sedangkan jumlah anggota keluarganya ada 6 orang. Itu berarti hanya ada sebagian anggota keluarga yang bisa ikut melihat konser, dan 3 orang lainnya harus tinggal di rumah. Si gadis yang diberi undangan menonton konser bersama kakak adik laki-lakinya. Mereka bertiga berangkat ke lokasi dengan naik motor. Tetapi si gadis tidak tega adiknya yang satunya ditinggal di rumah sendirian. Maka ia pun pulang. Ia menemui ayahnya dan mengajak ayahnya untuk mencari undangan lagi. Kali ini mereka pergi dengan mobil. Mereka mencari-cari, tetapi tak ada yang menjual undangan. si gadis malah bertemu dengan gadis lain lagi yang memberi undangan untuk masuk ke konser. si gadis merasa malu karena ia hanya memakai pakaian minim rumahan. Si gadis dengan ayahnya pun pulang dengan rasa kecewa. Selain itu mereka juga telah menabrak pot bunga dari semen saat berbelok arah. Kekecewaan melanda kami.


Akhirnya pada malah harinya, si gadis hanya melihat konser bersama saudara laki-lakinya walau dengan hati yang tidak tenang meninggalkan adiknya di rumah karena takut sesuatu akan terjadi kepadanya. Konser dimulai. Hal yang tidak diinginkan terjadi. Terjadi kerusuhan besar-besaran, gempa bumi, perpecahan dan sebagainya. Si gadis merasa kecewa dan bersalah telah meninggalkan adiknya di rumah. Mimpi si gadis pun berakhir.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis Film Guruku Boyolali

Kiss The Rain versi Indonesia

Percobaan Massa Jenis