Quote Mine

Friends, apa yang kalian lakukan bila seandainya aku pergi?
Pergi dan tak kembali...
Itu terserah kalian, karena aku hanya ingin tahu perasaan kalian kepadaku.
Ungkapkan saja semau kalian, jangan pernah ragu untuk mengatakan yang sebenarnya.
Karena aku akan berusaha untuk menerima itu.

Apa yang kalian inginkan dari aku?
Apa yang kalian harap untuk aku lakukan?
Apa yang kalian minta supaya aku bisa jadi lebih baik?

Apakah kalian pernah membenciku?
Kapan?
Kenapa?

Apakah kalian pernah menyukaiku?
Kapan?
Kenapa?

Dan sekarang, apa perasaan kalian kepada aku?
Jika aku banyak salah, maafkan aku.
Jika aku banyak kekurangan, kasih saran aku.
Jika aku udah cukup baik, tolong beri anjuran buat lebih baik lagi.
Jika aku emang udah baik, aku ucapkan terima kasih.

Tapi aku yakin, aku bukan manusia sempurna.
Dan tentunya aku pasti punya banyak salah dan kekurangan.
Jadi, tolong maafkan dan ajari aku supaya bisa menjadi lebih baik.

Karena aku tahu suatu saat nanti, pasti aku juga akan pergi untuk slamanya.
Dan kelak, apa yang telah aku lakukan akan dipertanggungjawabkan.

Dalam hidup ini, aku mencoba supaya aku bisa bertahan, bisa diterima, bisa bahagia.
Tapi terkadang itu malah menjerumuskanku untuk menyakiti orang lain, mengabaikan orang lain yang bahkan telah banyak berkorban supaya aku bisa tetap menjalani hidupku ini.

Aku memang telah menyadari kesalahanku.
Akupun cukup mampu untuk membedakan antara yang baik dengan yang buruk.
Namun, tetap saja aku tak bisa menahan emosi yang meluap-luap.
Aku hanya bisa bertindak tanpa pikiran yang jernih.

Dan pada akhirnya, perasaan bersalah dan takut yang membayangiku.
Hatiku selalu menyesal dengan apa yang telah aku perbuat.
Sangat berat rasanya aku untuk menerima kenyataan.
Sangat berat pula aku mengungkapkan penyesalanku.
Karena aku terlalu menggenggam harga diriku tapi tak menghiraukan perasaan orang lain.

Batinku semakin tertekan saat aku melihat orang lain marah. Meskipun tak sepenuhnya marah karena ulahku. Tapi selalu ternyiang bahwa akulah penyebabnya, akulah yang membuat amarahnya.
Bilapun aku telah meminta maaf, masih banyak keraguan jika orang lain benar-benar memaafkan aku
dengan ketulusan, bukan dengan keceplosan.